Minggu, 12 Januari 2014

RANGKUMAN SOFTSKILL TULISAN 1-2-3






 
 

KOMUNIKASI DAN LEADERSHIP

Definisi Komunikasi :
Komunikasi adalah suatu proes dimana  seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan mengguunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua  belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan suatu sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, ataupun mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut sebagai komunikasi non verbal.
Dalam hal ini, penulis menyimpulkan pengertian komunikasi dari beberapa ahli bahwa komunikasi adalah Suatu proses penyampain informasi yang dilakukan komunikator  / pembawa berita kepada  komunikan / penerima pesan melalui saluran tertentu yang merupakan bentuk interaksi manusia bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menimbulkan efek tertentu. Sederhananya, Komunikasi itu akan berhasil kalau kedua pihak mengerti apa yang disampaikan dan menangkap dengan baik isi pembicaraan tersebut.

Dimensi Komunikasi
Komunikasi mempunyai Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan. Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga bagaimana mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Tetapi  menurut sumber lain, untuk lebih sederhananya dimensi komunikasi dapat dibagi beberapa point, diantaranya adalah:
1.     Kandungan (apakah yang disampaikan?)
2.    Penghantar/Sumber  (oleh siapa?)
3.    Bentuk (apakah bentuknya?)
4.    Saluran (apakah perantaranya?)
5.    Penerima/Sasaran (kepada siapa?)
6.    Tujuan

Teori Kepemimpinan
Berbicara mengenai Kepemimpinan banyak ahli, pakar, akademisi, atau praktisi yang dapat memberikan definisi kepemimpinan. Masing-masing dari mereka mempunyai sudut pandang tersendiri untuk mengungkapkan pengertian kepemimpinan.
Tapi disini penulis mengambil dari beberapa tokoh untuk menjelaskan teori kepemimpinan. Diantaranya adalah :
1.     Menurut Martin J. Gannon (1982), pemimpin adalah seorang atasan yang mempengaruhi perilaku bawahannya.
2.    Sedangkan menurut Kartini Kartono (1985), pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapain sasaran-sasaran tertentu.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan tingkah laku orang lain bawahan atau kelompok  sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang memiliki kekuasaan itu.
Dalam hal ini ada beberapa Jenis Teori Kepemimpinan. Diantaranya:
·         Teori  Kepemimpinan X dan Y dari Douglas McGregor

A.   Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

B.    Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-haru lainnya, Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuaitujuan perusahaan.

·         Teori Empat Sistem dari Rensis Linkert
Gaya kepemimpinan yaitu sikap dan tindakan yang dilakukan pemimpin dalam menghadapi baawahan. Ada dua macam gaya kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, dan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan.
Sebagai pengemban, maka para ahli berusaha dapat menentukan mana diantara kedua gaya kepemimpinan itu yang paling efektif untuk kepentingan organisasi atau perusahaan. Salah satu pendekatan yang dikenal dalam menjalankan kepemimpinan adalah ada empat system manajemen yang dikembangkan oleh Rensis Likert. Empat system tersebut terdiri dari :

1.  Sistem 1, otoritatif dan eksploitif:
Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para  bawahan untuk melaksanakannya.
2.  Sistem 2, otoritatif dan benevolent:
Manajer tetap tetap menentukan perintah-perintah tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintahtersebut.
3.  Sistem 3, konsultatif:
Manajer menetapkantujuan-tujuan dan memberikan perintah setelah hal-hal itu di diskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman.
4.   Sistem 4, partisipatif:
Adalah system yang paling ideal menurut Likert tentang cara bagaimana organisasi seharusnya berjalan.

·         Gaya Kepemimpinan Kontinum (Robbert Tannenbaum dan Warren Schmidt)
Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang esktrem, pertama bidang pengaruh pimpinan kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Pada bidang pertama pemimpin menggunakan otoritas dalam gaya kepemimpinannya, sementara pada bidang kedua pemimpin menunjukkan gaya yang demokratis. Kedua bidang pengaruh ini dipengaruhi dalam hubungannya kalau pemimpin melakukan aktivitas pembuatan kepurtusan.

Ada 6 model gaya pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin. Diantaranya ;
1.     Pemimpin membuat keputrusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya.
2.    Pemimpin menjual keputusan.
3.    Pemimpin memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-ide dan mengundang pertanyaan-pertanyaan.
4.    Pemimpin memberikan keputusan bersifat sementara yang kemungkinan dapat diubah.
5.    Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat membuat keputusan..
6.    Pemimpin merumuskan batas-batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk membuat keputusan.


MOTIVASI
Motivasi adalah Perubahan Energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya sebuah motif. Motif tersebut dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Dalam hal ini, Teori Motivasi  terbagi atas 4 Macam. Diantaranya :  
1.      Teori Drive Reinforcement
Teori ini mempunyai dua aturan pokok : aturan pokok yang berhubungan dengan perolehan jawaban –jawaban yang benar dan aturan pokok lain yang berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah. Pengukuran dapat terjadi positif (pemberian ganjaran untuk satu jawaban yang didinginkan ) atau negatif ( menghilangkan satu rangsang aversif jika jawaban yang didinginkan telah diberikan ), tetapi organisme harus membuat antara akasi atau tindakannya dengan sebab akibat.
Siegel dan Lane (1982), mengutip Jablonke dan De Vries tentang bagaimana manajemen dapat meningkatakan motivasi tenaga kerja., yaitu dengan:
1. Menentukan apa jawaban yang diinginkan
2. Mengkomunikasikan dengan jelas perilaku ini kepada tenaga kerja.
3. Mengkomunikasikan dengan jelas ganjaran apa yang akan diterima. Tenaga kerja jika jawaban yang benar terjadi
4. Memberikan ganjaran hanya jika jika jawaban yang benar dilaksanakan.
5. Memberikan ganjaran kepada jawaban yang diinginkan, yang terdekat dengan kejadiannya.

2.    Teori Tujuan
Teori ini menyatakan bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Hampir setiap orang menyukai kepuasan kerja karena mencapai sebuah tujuan spesifik.
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga munculah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).
                  
3.    Teori Harapan



Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu.
Teori harapan ini didasarkan atas :
1. Harapan
(Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku.
2. Nilai
(Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai / martabat tertentu (daya/nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan.

4.     Teori Motivasi Abraham Maslow




Abraham Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusiA memiliki kebutuhan pokok. Ia menjadikan kebutuhan kedalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan. Hirarki tersebut meliputi:
o   Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhab yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, dan seks dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup.
o    Kebutuhan rasa aman, kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan.
o   Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki misalnya; berafiliasi dengan orang lain, dan diterima oleh individu-individu lain.
o   Kebutuhan akan penghargaan, Maslow membedakan dua macam kebutuhan akan penghargaan yaitu penghargaan dari orang lain adan penghargaan terhadap siri sendiri, berupa perasaan yakin dan aman terhdap diri kita, adanya rasa berharga dan seimbang
o   Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan ini merupakan perkembangan yang paling tinggi, dimana pada tingkat ini kita menggunakan semua bakat, serta pemenuhan seua kualitas dan kapasitas kita.


Mengendalikan Fungsi Manajemen




Definisi :
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertian Mengendalikan adalah, mengusai kendali, pemegang kendali, dan memerintah.
Sementara itu menurut beberapa tokoh pengertian Pengendalian  adalah:
1.     Sanerya Hendrawan mengatakan bahwa Pengendalian merupakan siklus dengan proses yang terpantau.
2.  Agung Praptapa mendefiniskan Pengendalian adalah suatu proses penjaminan dimana perusahaan dan prang-orang yang berada dalam perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3.  Randy R Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwijowijoto memaparkan bahwa pengedalian adalah suatu tindakan pengawasan yang disertai tindakan pelurusan (korektif)
Jadi kesimpulan yang bisa di dapat dari ketiga tokoh tersebut pengendalian adalah, pelaksanaan atau proses penentuan progam kerja agar standar standar bisa di capai dan tujuan tujuan dari perusahaan dapat di capai dan sesuai dengan rencana.

Langkah-langkah dalam Control :
Mockler (1984) membagi pengendalian dalam 4 langkah yaitu :
1. Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.

2. Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.

3.  Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.

4.  Mengambil Tindakan Korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.

Tipe-tipe Control dalam Manajemen :
  • (Awal) Preliminary, Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya
  • (Saat ini) Concurrent, Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
  • (Akhir) Post-action, Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Kontrol Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.

       
SUMBER-SUMBER PENULISAN :
1.      Alamtekno.wordpress.com
2.     Materi training kepemimpinan LDKS SMAI PB Soedirman Bekasi 1
3.     Puslit.petra.ac.id
4.     Organisasi.org/define-pengertian-teori-perilaku-teori-x-dan-teori-y-x-y-behavior-theory-douglas-mc-groger
5.     Anonim. 2013. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://kata-edu.blogspot.com/2013/01/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html. Diakses pada 30 Oktober 2013
6.     Desambodo, w. 2013. Jenis-jenis teori motivasi. [Online]. Tersedia: http://odhosuka.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-teori-motivasi.html. Diakses pada 1 November 2013
8.      Nurmakiah,K. 2009. Teori Motivasi; Teori Drive-Reinforcement dan Teori Harapan. [Online]. Tersedia: http://qmmymakiyah.blogspot.com/2009/11/teori-motivasi-teori-drive.html. Diakses tanggal 25 Oktober 2013
12.   http://nonvivit.blogspot.com/2013/10/tipe-tipe-kontrol-dan-kontrol-proses.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_Manajemen


Tidak ada komentar:

Posting Komentar